Bismillahirohmanirrohim...
السَلامُ عَلَيْكُم وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُه
Sepertinya, para hadirin sekalian masih pada ngantuk,
jadinya jawaban salamnya kurang kompak, baiklah kita ulangi sekali lagi dengan
penuh semangat seperti saat sedang demo kenaikan BBM.
السَلامُ عَلَيْكُم وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُه
Jamaah
muslimin wal muslimah yang dirahmati
oleh Allah.
Jika kita sedikit saja menengok sedikit tentang segala nikmat yang kita terima sejak kita bangun tadi. Insyaallah, sampai tangan kita pegal-pegal tak akan sanggup untuk menghitungnya. Bayangkan saja, saat kita masih di ijinkan untuk dapat membuka mata, melihat indahnya matahari pagi, dapat merasakan segarnya air wudhu yang membasahi wajah, itu sudah merupakan suatu anugerah Allah yang tak dapat tergantikan dengan apapun di dunia ini.
Jika kita sedikit saja menengok sedikit tentang segala nikmat yang kita terima sejak kita bangun tadi. Insyaallah, sampai tangan kita pegal-pegal tak akan sanggup untuk menghitungnya. Bayangkan saja, saat kita masih di ijinkan untuk dapat membuka mata, melihat indahnya matahari pagi, dapat merasakan segarnya air wudhu yang membasahi wajah, itu sudah merupakan suatu anugerah Allah yang tak dapat tergantikan dengan apapun di dunia ini.
Pertanyaan
saya, ketika kita telah merasakan hal itu, sudahkah kita sejenak untuk
bersyukur? Bagi yang belum, marilah menundukkan kepala sejenak untuk mensyukuri
nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Alhamdulillahirobbil alamiin...
Tapi
tampaknya, hampir sebagian dari hadirin sekalian sudah sering sekali bersyukur.
Bagaimana saya tahu? Jangan bilang “cieee dukun” benar-benar bukan, saya bukan
dukun. Karena dukun merupakan salah satu jenis dosa yang harus kita hindari, saya
tahu bagaimana hadirin terlihat sebagai orang yang sering bersyukur. Terlihat
dari pancaran cahaya yang datang dari hadirin sekalian, dan cahayanya subhanallah sungguh begitu menyilaukan.
Terlebih lagi ditambah dengan sorotan lampu dari atas. Hmm... semakin menyilaukan sampai saya sendiri bingung, mana
pancaran dari para hadirin atau mana yang pancaran lampu.
Jamaah
muslimin wal muslimah yang dirahmati
oleh Allah SWT.
Telah kita ketahui bersama bahwa Nabi Muhammad dilahirkan pada tahun gajah, tepatnya tanggal 12 Rabiul Awal. Kenapa dinamakan dengan tahun gajah? Karena memang pada saat itu sedang terjadi penyerangan pasukan gajah untuk menghancurkan ka’bah yang dipimpin oleh raja Abrahah.
Telah kita ketahui bersama bahwa Nabi Muhammad dilahirkan pada tahun gajah, tepatnya tanggal 12 Rabiul Awal. Kenapa dinamakan dengan tahun gajah? Karena memang pada saat itu sedang terjadi penyerangan pasukan gajah untuk menghancurkan ka’bah yang dipimpin oleh raja Abrahah.
Suatu
ketika ada seseorang bertanya kepada saya “Ketika saya dilahirkan. Kata ibu
saya, saya dilahirkan dengan bantuan seorang dukun beranak, dan pada saat itu
katanya juga sedang ada pasukan semut yang banyak sekali di rumah dukun
tersebut. Berarti saya lahir pada tahun semut dong?” Ya,
memang benar itu pasukan semut, namun bukan berarti terus kemudian dinamakan
tahun semut, kan? Hmm...
Nabi
Muhammad SAW lahir di dunia ini tidak hanya sekedar untuk menikmati indahnya
dunia. Namun lebih dari itu, Nabi Muhammad membawa misi yang luar biasa untuk
membawa manusia dari keadaan gelap menuju keadaaan yang terang. Berarti Nabi
Muhammad petugas PLN dong? tentu
bukan itu maksudnya. Maksudnya adalah tentang membawa manusia yang awalnya
dalam keadaan jahiliyah kemudian diangkat menjadi manusia yang lebih
bermartabat, lebih berperikemanusiaan, dan tentunya menjadi makhluk yang sebenar-benarnya
makhluk yang memiliki tugas untuk beribadah kepada Allah.
Nabi
Muhammad merupakan seorang suri tauladan yang baik bagi kita, sehingga
idolakanlah nabi kita sendiri, jangan malah mengidolakan artis Korea yang jelas
tidak baik untuk akhlak kita.
Demikian
pidato kali ini, mohon maaf apabila ada kesalahan...
وَ بِاللهِ تَوْفِقِ وَ الهِدَايَةِ وَالرِّضَى
وَالعِنَايَةِ
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمُ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ
بَرَكَاتُهُ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar