Jumat, 30 Desember 2016

RESUME MATERI ULUMUL HADITS

RESUME MATERI ULUMUL HADITS
1.    Hadits dan Ilmu Hadits
A.  Hadits
a)    Pengertian Hadits
·      Secara etimologi
Kata hadits berasal dari bahasa Arab, yaitu al-jadid (yang baru) dan al-khobar (berita atau riwayat).
·      Secara terminologis
Karena adanya perbedaan pendapat mengenai pengertian hadits tersebut, kemudian dapat disimpulkan dua macam pengertian hadits, yakni pengertian secara terbatas dan pengertian secara luas.
Pengertian hadits secara luas adalah segala berita yang berkenaan dengan sabda, perbuatan, takrir, segala sifat dan keadaan Nabi Muhammad SAW.  Sedangkan pengertian hadits secara luas adalah bukan hanya yang dimarfukan kepada Nabi Muhammad SAW saja, melainkan dapat juga segala yang dinisbatkan pada perkataan dan sebagainya dari shahabat (maukuf) dan yang dinisbatkan pada perkataan dan sebagainya dari thabi’in (maqthu’).
b)   Macam - Macam Hadits
Berdasarkan kepada siapa hadits itu dinisbahkan, hadits dapat dibagi menjadi 4, antara lain:
1)   Hadits marfu’, yaitu hadits yang dinisbahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
2)   Hadits Maukuf, yaitu hadits yang dinisbahkan kepada Shahabat.
3)   Hadits Maqthu’, yaitu hadits yang dinisbahkan kepada para Thabi’in.
4)   Hadits Maudhu’, yaitu hadits karangan orang-orang Yahudi, yang biasanya disebut hadits-hadits yang tertolak.
c)    Urgensi Hadits
1)   Mengetahui dan memahami hal ihwal hadits secara maksimal untuk pengamalan syariat islam.
2)   Untuk melakukan istinbath hukum.
3)   Mengetahui problematika, sehingga mampu meletakkan hadits pada proporsi yang sebenarnya.
B.   Ilmu Hadits
a)    Pengertian Ilmu Hadits
Ilmu hadits adalah ilmu yang dipelajari untuk meneliti, mengkaji, sebuah hadits yang tertuang dalam teks.
b)   Istilah – Istilah dalam Ilmu Hadits
Terdapat istilah-istilah dalam ilmu hadits, antara lain:
·      Matan (pesan), yaitu isi dalam sebuah hadits.
·      Sanad (jalan), yaitu perjalanan dalam periwayatan sebuah hadits. Sanad terbagi menjadi dua, yaitu sanad awwal dan sanad akhir. Sanad awwal adalah proses periwayatan sebuah hadits dimana penelitian hadits dilakukan diawal sedangkan penerimaannya dilakukan diakhir. Sedangkan sanad akhir adalah sebaliknya, yaitu penerimaan dilakukan diawal lalu penelitian haditsnya.
·      Musnad, yaitu sebutan untuk orang yang memberi informasi/sandaran.
·      Musnid, yaitu sebutan untuk orang yang menerima informasi/sandaran.
·      Mukhorij, yaitu sebutan untuk orang yang mengeluarkan hadits atau orang yang memiliki kitab hadits.
c)    Ruang Lingkup Ilmu Hadits
Objek pembahasan hadits adalah al-ihwal hadits dalam kriteria qauliyah (perkataan), fi’liyah (perbuatan), taqririyah (pernyataan), kauniyah, dan hammiyah (cita-cita) Nabi Muhammad SAW itu sendiri. Harus juga sampai kepada penelaah mengenai aspek-aspek dari materi isi kandungan tersebut. Sedangkan pada garis besar meliputi ilmu hadits riwayah untuk menghindari adanya kemungkinan salah kutip terhadap apa yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW dan ilmu hadits dirayah untuk meneliti kelakuan para perawi, keadaan sanad, dan keadaan marwi (matan)-nya.
2.    Pengertian Sunnah
·      Secara umum, sunnah adalah segala sesuatu apa yang menjadi kekuatan untuk melakukan suatu tindakan (tradisi) yang bersifat normatif yang dengan itu dijadikan sebagai pedoman hidup.
·      Secara khusus (sunnah nabi), sunnah adalah repportase, redaksi, rangkaian peristiwa Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan.
3.    Pengertian Khobar
·      Menurut etimologi, khobar secara bahasa adalah serupa dengan makna hadits yakni segala berita yang disampaikan oleh seseorang kepada orang lain.
·      Menurut pendapat ulama, khobar adalah sesuatu yang datang selain dari Nabi Muhammad SAW.
4.    Atsar
·      Secara etimologi, atsar secara bahasa adalah baqiyyat al-syay’ yang artinya sisa dari sesuatu.
·      Secara istilah, atsar adalah perkataan ataupun perbuatan yang disandarkan kepada shahabat ataupun thabi’in.
5.    Perbedaan Hadits, Khobar, dan Atsar
·      Hadits, penyandarannya kepada Nabi Muhammad SAW.
·      Khobar, penyandarannya kepada Nabi Muhammad SAW, para shahabat, atau para thabi’in.
·      Atsar, perkataan-perkataan shahabat atau thabi’in yang tidak dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW.


Tidak ada komentar: