RESUME
BUKU ILMU ALAMIAH DASAR
Tugas
Ini Disusun Untuk Memenuhi ”Take
Home” Ulangan Akhir Semester
Mata Kuliah Ilmu
Alamiah Dasar
Dosen Pengampu: Bapak Dzulfikar,
S. Si.
DISUSUN OLEH:
1.
MOHD. SALMAN BIN AZMAN
2.
MUHAMAD BAYU A
3.
MUHAMAD IKMALUDIN
4.
MUHAMAD MAULANA YUSUF
5.
MUHAMAD NIZAR
6.
MUHAMAD NURSUBANUDIN
7.
MUHAMMAD ALIEF SA
8.
MUHAMMAD BAGJA ADITYA
9.
MUHAMMAD DZIKRI F
10. MUHAMMAD
FATHUAJI
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2016
Ilmu Alamiah (I.A) sering disebut Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan
akhir-akhir ini ada juga yang menyebut dengan Ilmu Kelaman yang dalam bahasa
Inggris disebut Natural Science
atau disingkat Science dan
dalam bahasa Indonesia sudah lazim digunakan istilah Sains.
IA
merupakan ilmu pengetahuan yang mengkaji gejala-gejala dalam alam semesta,
termasuk bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip. Ilmu Alamiah Dasar (Basic Natural Science) hanya mengkaji
konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang esensial saja.
BAB I
ASAL USUL ILMU ALAMIAH
A. Lahirnya Ilmu Alamiah
Ilmu
Alamiah merupakan kegiatan manusia yang bersifat aktif dan dinamis. Artinya,
kegiatan manusia yang tiada hentinya dari hasil percobaan akan menghasilkan
konsep, selanjutnya konsep tersebut mendorong dilakukannya percobaan berikutnya
dan seterusnya
B. Kriteria Ilmiah
Kriteria
atau patokan merupakan suatu rambu-rambu untuk menentukan benar atau tidak
benarnya sesuatu yang masuk status tertentu. Pengetahuan termasuk kategori ilmu
pengentahuan jika kriteria berikut dipenuhi, yakni: teratur, sistematis,
berobjek, bermetode, dan berlaku secara universal.
Sebagaimana
telah dikemukakan bahwa Ilmu Alamiah mempelajari segala sesuatu di alam semesta
ini sehingga alam semesta menjadi objek. Tujuan Ilmu Alamiah menurut beberapa
ahli adalah mencari kebenaran tentang objeknya, dan kebenaran itu bias bersifat
relarif. Alam semesta sebagai objek penyelidikan mempunyai aspek yang sangat
luas, misalnya aspek fisis, aspek kimiawi, aspek biologis, aspek ekonomis, dan
sebagainya.Oleh karena itu, tidak mungkin Ilmu Alamiah dapat mencapai seluruh
kebenaran mengenai objeknya. Kebenaran yang dapat dicapai oleh Ilmu Alamiah
hanya satu atau beberapa aspek saja sehingga aspek lain belum diketahui.
Meskipun demikian, yang penting adalah sesuai dengan tujuan Ilmu Alamiah, yakni
mencapai kebenaran yang sesuai dengan objeknya.Secara umum, dapat dikatakan bahwa
ilmu pengetahuan harus objektif.
Untuk
mencapai kebenaran, yakni penyesuaian antara pengetahuan dan objeknya, tidaklah
terjadi secara kebetulan, tetapi harus menggunakan prosedur atau metode ilmiah (scientific
method). Dengan prosedur atau metode ilmiah tersebut akan dicapai kebenaran
yang merupakan keputusan atas objeknya, dan rumuskan secara tertentu.
Namun,
keputusan mengenai, keadaan, sifat, tingkah laku, dan lain-lain tidaklah
bersifat khusus karena hal itu bukan tujuan ilmu pengetahuan yang mencari
kebenaran yang bersaifat umum.
C. Metode Ilmiah dan Implementasinya
Segala
kebenaran yang terkandung dalam Ilmu Alamiah terletak pada metode
ilmiah.Kelebihan dan kekurangan I.A ditentukan oleh metode ilmiah, tidaklah
ilmiah.Sebagai langkah pemecah atau prosedur ilmiah dapat dirinci sebagai
beriku:
1.
Penginderaan
Penginderaan merupakan langkah
pertama dari metode ilmiah dan segala sesuatu yang tidak dapat diindera, maka
tidak dapat diselidiki oleh I.A, walaupun penginderaan tidak selalu langsung.
2.
Masalah
atau Problem
Menemukan suatu masalah. Dengan kata
lain, membuat pertanyaan: Apakah yang ditemukan melalui penginderaan itu?
Mengapa begitu?Bagaimana hal itu terjadi?
Penginderaan yang dilakukan oleh
orang umum dan ilmuwan jelas berbeda karena ilmuwan menunjukkan kuriositas yang
tinggi.Pertanyaan-pertanyaan tersebut diatas hendaknya relevan dan dapat
diuji.Pengujiannya jelas menggunakan teknik yang akurat.
3.
Hipotesis
Pertanyaan yang tepat akan
menghasilkan suatu jawaban dan jawaban itu bersifat sementara yang merupakan
suatu dugaan. Dalam I.A dugaan sementara itu disebut hipotesis.Untuk
membuktikan apakah dugaan itu benar atau tidak, diperlukan fakta atau
data.Fakta itu dapat dikumpulkan melalui survey atau eksperimen.
4.
Eksperimen
Eksperimen atau percobaan merupakan
langkah ilmiah keempat.Pada titik ini, I.A. dan non I.A. dapat dipisahkan
secara sempurna.
Eksperimen dapat menunjukkan bukti,
sehingga jawaban yang bersifat dugaan itu menjadi jawaban yang benar atau
alamiah.Eksperimen yang baik harus dirancang dengan seksama sehingga semua
faktor dapat dikendalikan dan hipotesis dapat diuji kebenarannya.
5.
Teori
Bukti eksperimen merupakan dasar
langkah ilmiah berikutnya, yaitu teori. Apabila suatu hipotesis telah didukung
oleh bukti atau data yang meyakinkan dan bukti itu diperoleh dari berbagai
eksperimen yang dilakukan di laboratorium, dimana eksperimen itu dilakukan oleh
berbagai peneliti dan bukti-bukti menunjukkan hal yang dapat dipercaya dan
valid, walaupun dengan keterbatasan tertentu, maka disusun suatu teori.
a. Keterbatasan Ilmu Alamiah
Penginderaan, penemuan masalah,
penyusunan hipotesis, eksperimen dan teori merupakan urutan langkah atau
prosedur ilmiah yang lazim.Untuk menentukan sejauh mana arti korteksnya, kita
uji sampai dimana berlakunya metode ilmiah dan dimana metode imliah tidak
berlaku, serta ke khususannya.
b. Bidang Ilmu Alamiah
Yang menentukan bidang I.A adalah
metode ilmiah karena bidang I.A adalah wahana dimana metode ilmiah dapat
diterapkan. Sebaliknya, bidang non I.A .adalah wahana dimana metode ilmiah
tidak dapat diterapkan.
c. Tujuan Ilmu Alamiah
Konsekuensi metode ilmiah adalah
menerapkan tujuan I.A yaitu membentuk dan menggunakan teori. Beberapa orang
mengatakan bahwa tujuan I.A adalah mencari kebenaran, menemukan fakta.Dalam hal
ini, hendaknya kita berhati-hati dengan perkataan “kebenaran” yang sering
digunakan dalam dua arti.Pertama, menunjukkan kebenaran yang bersifat
sementara.Kedua, menunjukkan kebenaran yang mutlak.
d. Ilmu Alamiah dan Nilai
Metode ilmiah tidak dapat memberikan
nilai atau moral terhadap suatu keputusan.Manusia pemakai I.A lah yang menilai
apakah hasil I.A itu baik atau sebaliknya.Ilmuwan yang bekerja dalam penemuan
energi nuklir, zat antibiotika, dan lain-lain tidak dapat menyatakan apakah
penemuannya baik atau jelek.
e. Filsafat Ilmu Alamiah
Dampak yang penting dalam metode
ilmiah adalah menentukan filsafat yang berfungsi sebagai dasar acuan ilmiah.
Seperti yang telah dikemukakan dalam awal bab ini, yang menjadi objek atau
bidang I.A adalah semua materi dalam alam semesta. I.A meneliti sumber alam
yang mengaturnya dan segala sesuatu yang terjadi.
f. Bahasa Ilmu Alamiah
Secara mendasar I.A merupakan suatu
bahasa, suatu system komunikasi. Agama, seni, politik, bahasa Indonesia, bahasa
Inggris, dan bahasa-bahasa lainnya juga sebagai system komunikasi. Dengan I.A
manusia dapat menjelajah wahana-wahana baru dalam alam pikiran dan dapat
memahami, seperti memahami, Negara-negara yang ada dimuka bumi ini.Seperti
bahasa lainnya, I.A juga memiliki tata bahasa, yaitu metode ilmiah; memiliki
pengarang yaitu para ilmuwan; dan kepustakaan (karya ilmiah) dengan berbagai
dialek atau bentuk ekspresi, yaitu sebagai fisika, kimia, biologi, IPBA, dan
sebagainya.
BAB II
ASAL USUL MANUSIA SECARA ILMU
ALAMIAH
A. Manusia yang Bersifat Unik
Manusia
sebagai mahluk hidup yang pada umumnya mempunyai ciri-ciri: (1) organ tubuhnya
kompleks dan sangat khusus, terutama otaknya, (2) mengadakan metabolisme atau
penyusunan dan pembongkaran zat, yakni ada zat yang masuk dan keluar, (3)
memberikan tanggapan terhadap rangsangan dari dalam dan luar, (4) memiliki
potensi untuk berkembang, (5) tumbuh dan berkembang (6) berinteraksi dengan
lingkungannya, dan (7) bergerak. Bila dibandingkan tubuh manusia dengan tubuh
hewan tingkat tinggi lainnya, maka tubuh manusia lemah, misalnya: gajah,
harimau, burung, dan buaya. Gajah dapat mengangkat balok yang berat, harimau
dapat berlari dengan cepat, burung dapat terbang, dan buaya dapat berenang
dengan cepat.Namun, rohani manusia, yaitu akal budi dan kemauannya sangat kuat
sehingga dengan akal budi dan kemauannya itu manusia dapat mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi.Dengan alat itu manusia dapat mengangkat barang
puluhan ton, berlari dengan mobil lebih cepat, bergerak lebih cepat dengan
kapal, terbang dengan pesawat supersonic, dan sebagainya. Dengan kedua alat
itu, manusia dapat menguasai dan mengungguli mahluk lain. Akal budi dan kemauan
kerasnya adalah sifat unik dari manusia, di samping dapat belajar dan mengajar
anaknya.
B. Kuriositas atau Rasa Ingin Tahu dan Akal
Budi
Telah
disebutkan diatas bahwa semua mahluk hidup, termasuk manusia, memberikan
tanggapan terhadap rangsangan dari lingkungan, misalnya tumbuhan yang berhijau
daun memberikan reaksi terhadap sinar matahari.Cabang dan daun tumbuhan itu
berusaha untuk memperoleh sinar matahari karena perlu untuk mengadakan
fotosintesis (pembuatan zat makanan). Hewan tingkat tinggi memberi reaksi
terhadap lingkungan dengan mengadakan penjelajahan, ingin tahu daerah lain,
misalnya harimau atau burung ingin tahu tempat lain untuk memperoleh makanan
dan sebagainya.
Manusia
mempunyai naluri seperti tumbuhan dan hewan, tetapi juga mempunyai akal budi
sehingga rasa ingin tahu itu tidak tetap sepanjang zaman.Manusia mempunyai rasa
ingin tahu yang berkembang.Rasa ingin tahu manusia tidak pernah dapat
dipuaskan. Apabila suatu masalah dapat dipecahkan, akan timbul masalah lain
yang menunggu pemecahannya. Manusia bertanya terus setelah tahu apa,
maka ingin tahu bagaimana dan mengapa. Manusia mampu menggunakan
pengetahuan yang telah lama diperoleh untuk dikombinasikan dengan pengetahuan
yang baru menjadi pengetahuan yang lebih baru lagi. Hal yang demikian
berlangsung berabad-abad sehingga akan terjadinya akumulasi pengetahuan.
Manusia purba hidup dalam gua-gua, tetapi berkat pengetahuan yang berambah
terus menerus, manusia modern bertempat tinggal dalam gedung-gedung yang kokoh
dan indah seperti saat ini.Kecuali untuk memenuhi kepuasan manusia, Ilmu
pengetahuan juga berkembang untuk keperluan praktis agar hidupnya lebih mudah
dan menyenangkan.
C. Perkembangan Alam Pikiran Manusia
Sebagaimana
telah dikemukakan, manusia memiliki rasa ingin tahu terhadap rahasia alam
dengan menggunakan pengamatan dan penggunaan pengalaman, tetapi sering tidak
dapat menjawab masalah dan tidak memuaskan.Pada manuisa kuno, untuk memuaskan
diri, mereka mencoba membuat jawaban sendiri.Misalnya, Apakah pelangi
itu?Mereka tidak dapat menjawabnya.Maka, mencoba menjawab dengan mengatakan
bahwa pelangi adalah selndang bidadari.Lalu tgimbul pengetahuan baru, yaitu bidadari.Selanjutnya,
tentang mengapa gunung meletus, mereka juga mencoba menjawabnya dengan
mengatakan bahwa yang berkuasa terlah marah.Dengan menggunakan logika,
muncul lah pengetahuan yang berkuasa pada lautan, hutan, dan
seterusnya.Pengetahuan yang baru merupakan kombinasi antara
pengalaman-pengalaman dan kepercayaan disebut mitos.Cerita-cerita mitos
itu disebut legenda.Mitos dapat diterima orang pada saat itu karena
keterbatasan penginderaan dan penalaran serta hasrat ingin tahu yang perlu
segera dipenuhi.Sehubungan dengan kemajuan zaman, lahirlah ilmu pengetahuan dan
metode pemecahan masalah secara ilmiah yang selanjutnya terkenal dengan metode
ilmiah (scientific method).
Puncak
pemikiran mitos adalah pada zaman Babilonia, yaitu kira-kira 700-600 SM. Orang
Babilonia berpendapat bahwa alam semesta itu sebagai ruang setengah bola dengan
bumi yang datar sebagai lantainya dan langit dengan bintang-bintang sebagai
atapnya. Namun, yang menakjubkan adalah mereka telah mengenal bidang ekleptika
sebagai bidang edar matahari dan menetapkan perhitungan satu tahun, yaitu satu
kali matahari beredar kembali ke tempat semula, yaitu 365,25 hari. Pengetahuan
perbintangan pada zaman itu memang berkembang dan muncul pengetahuan tentang
rasi-rasi kelompok bintang, yaitu rasi Scorpio, Virgo, Pisces, Leo, dan
sebagainya.Rasi bintang yang kita kenal pada saat ini berasal dari zaman
Babilonia ini.Pengetahuan dan ajaran bangsa Babilonia tersebut setengah nya
merupakan dugaan, imajinasi, kepercayaan, atau mitos.Pengetahuan semacam itu
dapat disebut pseudo science (sains palsu), artinya mirip sains, tetapi
bukan sains sebenarnya.Sains palsu ini juga terkadang masih terdapat pada pola
piker orang Yunani kuno (700-600 SM).Misalnya Thales (624-548 SM) seorang
filosof, astronom, ahli matematika, dan ahli teknik, berpendapat bahwa
bintang-bintang mengeluarkan sinar sendiri, sedangkan bulan hanya memantulkan
sinar dari matahari.Dia juga berpendapat bahwa bumi merupakan suatu piring yang
datar terapung diatas air.Dia yang pertama kali mempertanyakan asal-usul semua
benda di alam semesta ini.Thales berpendapat bahwa keaneragaman benda di alam
ini merupakan gejala alam saja, sedangkan bahan dasarnya amat sederhana, yaitu
air. Bahan dasar itu melalui proses membentuk beraneka ragam benda, jadi tidak
berbentuk begitu saja. Pendapat ini merupakan pendapat yang sungguh besar dalam
alam pikiran manusia pada zaman itu, karena sebelumnya masih banyak orang
berpendapat bahwa benda yang beranekaragam itu diciptakan oleh dewa-dewa
seperti apa adanya itu.
Kemudian,
berdasarkan kemampuan berpikir manusia yang semakin maju dan perlengkapan
pengamatan yang semakin sempurna, maka mitos dengan berbagai legenda makin
ditinggalkan orang dan cenderung menggunakan akal sehat atau rasio.
BAB III
PERKEMBANGAN POLA PIKIR MANUSIA YANG
BERLANDASKAN PADA MITOS
Manusia sebagai mahluk yang berpikir dibekali rasa ingin
tahu.Rasa ingin tahu inilah yang mendorong untuk mengenal, memahami dan
menjelaskan gejala-gejala alam, serta berusaha untuk memecah masalah yang
dihadapi
Jadi, Perkembangan alam pikiran manusia sampai dengan
kelahiran Ilmu Pengetahuan Alam sebagai Ilmu yang mantap melalui 4 tahap, yaitu
tahap mitos, tahap penalaran, tahap pengalaman dari percobaan, dan akhirnya
tahap metode keilmuan.
A. Perkembangan Alam Pikiran Manusia
Manusia sebagai makhluk mempunyai ciri-ciri:
1. Memiliki organ tubuh yang kompleks
dan sangat khusus terutama otaknya.
- Mengadakan
pertukaran zat, yakni adanya zat yang masuk dan keluar.
- Memberikan
tanggapan terhadap rangsangan dari dalam dan dari luar.
- Memiliki
potensi berkembang biak.
- Tumbuh
dan bergerak.
- Berinteraksi
dengan lingkungannya.
Bila diba ndingkan dengan hewan,
maka tubuh manusia lemah, sedangkan rohaninya, yaitu akal budi dan kemauannya
sangat kuat. Manusia tidak dapat terbang seperti burung, tidak dapat berenang
secepat buaya, tidak mampu mengangkat benda seperti gajah, dan sebagainya
tetapi dengan akal budinya dan kemauannya, manusia dapat menjadi makhluk yang
lebih dari makhluk yang lain. Kelebihan manusia itu karena memiliki akal budi
dan kemauan yang keras sehingga dapat mengendalikan jasmaninya.
Manusia sebagai makhluk berpikir
dibekali hasrat ingin tahu tentang benda dan peristiwa yang terjadi
disekitarnya termasuk juga ingin tahu tentang dirinya sendiri.Rasa ingin tahu
inilah mendorong manusia untuk memahami dan menjelaskan gejala-gejala alam,
baik alam besar (makrokosmos) maupun alam kecil (mikrokosmos).
Hewan tidak memiliki rasa ingin tahu
seperti manusia, melainkan hanya terbatas pada instink.Pada hewan, usaha
untuk eksplorasi ke alam sekitar didorong oleh instink, yang terpusat
pada usaha untuk mempertahankan dan melangsungkan kehidupannya.
Rasa ingin tahu yang terus
berkembang dan seolah-olah tanpa batas itu menimbulkan perbendaharaan
pengetahuan pada manusia. Hal ini tidak saja meliputi pengetahuan tentang
kebutuhan praktis untuk hidupnya sehari-hari. Rasa ingin tahu yang terdapat
pada manusia ini menyebabkan pengetahuan mereka menjadi berkembang.
Rasa ingin tahu semacam itu tidak
dimiliki oleh hewan, rasa ingin tahu pada hewan terbatas pada rasa ingin tahu
yang tetap, yang tidak berubah zaman ke zaman.Mereka hanya sekedar ingin tahu.
Hewan memerlukan tempat tinggal (sarang) yang dapat melindungi diri dan dapat
berkembang biak. Berbeda dengan manusia, pengentahuan hewan mengenai makanan
atau tempat tinggal (sarang) sepanjang zaman selalu tetap.
Berlangsungnya perkembangan
pengetahuan tersebut lebih dipermudah atau diperlancar dengan adanya kemampuan
ini maka dapat dilakukan tukar menukar informasi mengenai pengalaman dan
pengetahuan yang mereka miliki masing-masing.Sifat manusia yang selalu tidak
puas dan sifat yang lebih baik.Mereka selalu berusaha mengerti atau memperoleh
pengetahuan yang lebih banyak. Dengan demikian, akumulasi pengetahuan akan
berlangsung lebih cepat.
B. Mitos Penalaran dan Berbagai Cara
Memperoleh Pengetahuan
Pada awal
masa prasejarah, kemampuan manusia masih terbatas, baik keterbatasam pada
peralatan maupun keterbatasan pemikiran.
Keterbatasan
itu menyebabkan pengamatannya menjadi kurang saksama, dan cara pemikiran yang
sederhana menyebabkan hasil pemecahan masalah memberikan kesimpulan yang kurang
tepat.
Perkembangan
selanjutnya adalah memenuhi kebutuhan nonfisik atau kebutuhan pikirannya, jadi
tidak semata-mata untuk memenuhi kebutuhan fisiknya.Rasa ingin tahu manusia
ternyata tidak dapat terpuaskan atas dasar pengamatan maupun pengalamannya saja
untuk memuaskan alam pikirannya.
Pengetahuan-pengetahuan
baru yang bermunculan dan merupakan gabungan dari pengalaman dan kepercayaan
kita sebut mitos.Adapun cerita yang berdasarkan mitos ini disebut legenda.
Jadi,
mitos itu dapat diterima oleh masyarakat pada masa itu karena:
1. Keterbatasan pengetahuan yang
disebabkan keterbatasan penginderaan baik langsung maupun dengan alat.
- Keterbatasan
penalaran manusia pada masa itu.
- Hasrat
ingin tahu nya terpenuhi.
Terdapat berbagai cara untuk
memperoleh kesimpulan atau pengetahuan yang tidak berdasarkan penalaran,
diantaranya ialah:
1. Pengambilan kesimpulan berdasarkan
perasaan. Merasa,
merupakan suatu cara menarik kesimpulan yang tidak berdasarkan penalaran.
- Intuisi. Intuisi merupakan kegiatan
berpikir yang tidak analistis, tidak berdasarkan pada pola berpikir
tertentu. Pendapat yang berdasarkan intuisi timbul dari pengetahuan-pengetahuan
yang terdahulu melalui suatu proses berpikir yang tidak disadari.
BAB IV
PERANAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN
TEKNOLOGI DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP MANUSIA
A. Materi
Seperti
yang telah anda ketahui, Ilmu Pengetahuan Alam adalah Alam semesta alam dengan
segala isinya.Ilmu fisika memandang kesemuanya itu sebagai materi dan energy.
Yang dimaksud dengan materi atau zat dalam fisika adalah apa saja yang
mempunyai massa dan menempati suatu ruangan. Contoh: meja, kursi, gunung, awan,
udara (walaupun tak tampak). Materi dapat berwujud padat, cair atau gas.
B. Energi
Adapun
energi adalah sesuatu yang dapat memindahkan materi dari suatu tempat ke tempat
lain. Energi itu bentuknya bermacam-macam: energi dapat berbentuk panas, gerak,
cahaya, tenaga kimia, tenaga atom dan sebagainya. Disamping itu energi dapat
berubah-ubah bentuk.
Energi
dalam bentuk panas, misalnya dapat berubah menjadi energi bentuk lain, misalnya
menjadi energi mekanik.Perubahan ini terjadi dengan jalan mengubah air menjadi
uap.Uap panas menekan dan menggerakan baling-baling suatu turbin sehingga
turbin itu bergerak.Gerakan turbin ini dapat digunakan untuk bermacam-macam
keperluan. Energi mekanik juga dapat berubah menjadi energi bentuk lain,
misalnya energi listrik: dengan geraknya, energi mekanik memutar dinamo yang
akan menghasilkan aliran listrik.
1.
Prinsip
Pembangkit Listrik
Listrik merupakan keperluan dalam
kehidupan sehari-hari yang sangat vital pada zaman modern ini. Tanpa listrik,
kita tidak dapat melihat televise, tidak ada rambu-rambu lalu lintas yang baik,
tidak ada lemari es, mesin cuci, dan setrika listrik. Berikut ini adalah
prinsip-prinsip pembangkit tenaga listrik yang perlu kita ketahui:
a. Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga
Air
Dari
sebuah danau atau bendungan, air dialirkan melalui satu terowongan dengan alat
pengontrol.Terowongan ini dibuat sedemikian rupa sehingga air dijatuhkan dari
ketinggian 100 m atau lebih dengan tujuan untuk mengubah energy potensial
menjadi energi mekanik yang sebesar-besarnya.Ujung terowongan itu ditahan oleh
satu turbin air.Dengan dorongan air, turbin itu dapat berputar.Perputaran
turbin ini digunakan untuk memutar generator atau mesin pembangkit
listrik.Listrik yang dihasilkan oleh generator diubah atau diatur tekanannya
oleh suatu transformator. Dari transformator, listrik dialirkan ke
daerah-daerah yang memerlukan. Sebelum digunakan dirumah tangga, biasanya
aliran listrik yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan rumah tangga.Di
Indonesia dipergunakan tegangan 220 volt atau 110 volt.Air yang keluar dari
turbin masih dapat dimanfaatkan untuk pengairan atau irigasi.
b. Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga
Diesel
Pada hakikat nya pembangkit listrik
tenaga diesel, itu adalah sama dengan pembangkit listrik tenaga air, yaitu
dengan cara menggerakan generator pembangkit listrik. Dalam pembangkit listrik
tenaga diesel dari generator digerakan oleh mesin diesel.Sedangkan bahan
bakarnya adalah minyak diesel atau solar yang harganya jauh lebih murah
daripada harga bensin.
c. Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga
Nuklir
Tenaga nuklir pada hakikatnya adalah
tenaga yang timbul pada pemecahan inti atom.Umumnya bagian yang dipecah itu
adalah atom yang mempunyai inti yang berat seperti halnya atom uranium.Atom
Uranium, misalnya mempunyai kulit atom 7 lapis dengan jumlah electron
seluruhnya 92; intinya terdiri dari 92 proton dan 146 neutron.
Inti atom itu dapat dipecah dengan cara menembaknya dengan neutron hasil
peluruhan dari zat radioaktif yang lain.
C. Mesin – Mesin
Seperti
yang telah anda ketahui bahwa manusia sebagai mahluk hidup lebih unggul jika
disbanding dengan mahluk hidup yang lain. Hal itu terjadi karena manusia mampu
menciptakan dan menggunakan alat. Berikut ini dikemukakan beberapa jenis mesin:
1.
Mesin
bakar
- Mesin
diesel
- Mesin
jet
D. Pengaruh Radiasi Terhadap Makhluk
Hidup
Sinar-sinar
yang timbul dari suatu zat radiokatif, misalnya sinar gamma dapat
mengakibatkan:
1.
Kematian
Sifat kematian ini dapat digunakan
untuk pemberantasan hama serangga, misalnya serangga yang merusak tembakau
dalam gudang, bahan-bahan dari kayu, bahan makanan, dan sebagainya. Pembunuhan
terhadap mirkoba atau bakteria dapat menjadi prinsip pengawetan bahan makanan,
seperti ikan, beras, gandum, dan sebagainya. Sifat membunuh hama ataupun jasad
renik ini pun dapat digunakan untuk menyucihamakan alat-alat kedokteran.
2.
Hambatan
Pertumbuhan
Sifat menghambat pertunasan dapat
digunakan untuk menyimpan kentang, batang dan sebagainya dalam gudang.
E. Perubahan Sifat Genetika
Sifat
makhluk hidup itu bersumber dari kromosom atau gen yang terdapat dalam inti
sel. Ini berarti perubahan/mutasi dari gen mengakibatkan adanya perubahan
sifat-sifat keturunan makhluk hidup itu. Sifat zat radioaktif mengadakan mutasi
dari gen. sifat ini dapat dimanfaatkan dalam mencari bibit unggul, misalnya
pada padi.
- Komunikasi
Salah satu keperluan hidup manusia
adalah berkomunikasi antara sesamanya. Untuk itu ilmu pengetahuan alam dengan
teknologinya, telah menyumbangkan kepada kita semua, seperti media cetak,
telegrafi, telpon, radio, dan televise.
Pada tahun 1962, dunia dikejutkan
dengan penemuan baru berupa siaran TV dan Radio melalui angkasa luar, atau
tegasnya melalui satelit buatan.Dengan komunikasi melalui satelit ini maka
hubungan antara manusia seluruh dunia menjadi makin mudah. Sebelum mendalami
hal ini lebih lanjut, marilah kita ikuti perkembangan dunia komunikasi sebagai
berikut:
a. Percetakan
Percetakan sebagai alat komunikasi
antarmanusia sangat penting artinya. Sejak awal abad ke-15 percetakan telah
digunakan orang sebagai alat komunikasi massa, yaitu dalam surat kabar.
b. Telegrafi
Suatu catatan sejarah menunjukkan
bahwa telegrafi telah ditemukan orang sejak pertengahan abad ke-18.Jaringan
telegrafi telah menjangkau dataran Eropa dan Amerika Utara.Keunggulan telegrafi
ini ialah bahwa orang dapat berkomunikasi jarak jauh hingga ratusan ribu
kilometer hanya dalam waktu satu menit saja.
c. Telepon
Telepon ditemukan orang tidak lama
setelah telegrafi, tepatnya pada tahun 1876 M oleh Bell. Keunggulan telepon
dari telegrafi ialah dengan telepon orang dapat berbicara langsung dan menerima
pembicaraan atau jawaban sebagai layaknya orang berbicara satu dengan yang
lain.
d. Radio
Pada telegrafi dan telepon selalu
digunakan kawat-kawat penghubung antartempat, sedangkan radio dapat mengirim
dan menerima pesan-pesan tersebut tanpa menggunakan kawat.Pesan-pesan itu
dipancarkan ke udara.Marconi (1896 M) dianggap penemu radio telegrafi.
e. Sinema atau Gambar Hidup
Salah satu alat komunikasi massa
yang sangat mengesankan dan penting artinya bagi kehidupan manusia adalah
gambar hidup. Sinema tidak saja dapat menyajikan gambar, tetapi gambar yang
dapat bergerak atau hidup sekaligus dengan suaranya sehingga pesan yang
dikomunikasikan menjadi lengkap.
f. Televisi
Temuan yang sangat menakjubkan pada
abad ke-20 ini adalah televise. Dengan televisi orang dapat mengirimkan suara
maupun gambar hidup dengan TV orang dapat mengirim dan menerima berita dengan
kesan yang lengkap (gambar bersuara dan hidup)
g. Satelit Komunikasi
Apakah keuntungan adanya satelit
komunikasi? Yang jelas kejutan pertama telah terjadi pada tahun 1962 dengan
adanya siaran radio dan televise yang dapat diterima dalam waktu yang sama
diseluruh dunia, yang dipisahkan oleh Samudera Atlantik, yaitu Eropa, dan
Amerika Serikat. Dengan dimungkinkannya penerimaan siaran radio dan televise ke
seluruh muka bumi ini, maka akan terjadi perubahan-perubahan besar dalam
perkembangan masyarakat yang diakibatkan oleh adanya pertukaran kebudayaan
dengan cepat. Penyebaran ilmu pengetahuan yang sangat memudahkan saling
pengertian antarmanusia diseluruh dunia menjadi besar, Tak kenal maka tak
sayang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar