Jumat, 30 Desember 2016

RESUME BUKU ILMU ALAMIAH DASAR

RESUME BUKU ILMU ALAMIAH DASAR
Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi ”Take Home” Ulangan Akhir Semester
Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar
Dosen Pengampu: Bapak Dzulfikar, S. Si.




 DISUSUN OLEH:

1.    MOHD. SALMAN BIN AZMAN
2.    MUHAMAD BAYU A
3.    MUHAMAD IKMALUDIN
4.    MUHAMAD MAULANA YUSUF
5.    MUHAMAD NIZAR
6.    MUHAMAD NURSUBANUDIN
7.    MUHAMMAD ALIEF SA
8.    MUHAMMAD BAGJA ADITYA
9.    MUHAMMAD DZIKRI F
10.  MUHAMMAD FATHUAJI



JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG

2016







Ilmu Alamiah (I.A) sering disebut Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan akhir-akhir ini ada juga yang menyebut dengan Ilmu Kelaman yang dalam bahasa Inggris disebut Natural Science atau disingkat Science dan dalam bahasa Indonesia sudah lazim digunakan istilah Sains.
IA merupakan ilmu pengetahuan yang mengkaji gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip. Ilmu Alamiah Dasar (Basic Natural Science) hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang esensial saja.
 






BAB I
ASAL USUL ILMU ALAMIAH
A.    Lahirnya Ilmu Alamiah
Ilmu Alamiah merupakan kegiatan manusia yang bersifat aktif dan dinamis. Artinya, kegiatan manusia yang tiada hentinya dari hasil percobaan akan menghasilkan konsep, selanjutnya konsep tersebut mendorong dilakukannya percobaan berikutnya dan seterusnya

B.     Kriteria Ilmiah
Kriteria atau patokan merupakan suatu rambu-rambu untuk menentukan benar atau tidak benarnya sesuatu yang masuk status tertentu. Pengetahuan termasuk kategori ilmu pengentahuan jika kriteria berikut dipenuhi, yakni: teratur, sistematis, berobjek, bermetode, dan berlaku secara universal.
Sebagaimana telah dikemukakan bahwa Ilmu Alamiah mempelajari segala sesuatu di alam semesta ini sehingga alam semesta menjadi objek. Tujuan Ilmu Alamiah menurut beberapa ahli adalah mencari kebenaran tentang objeknya, dan kebenaran itu bias bersifat relarif. Alam semesta sebagai objek penyelidikan mempunyai aspek yang sangat luas, misalnya aspek fisis, aspek kimiawi, aspek biologis, aspek ekonomis, dan sebagainya.Oleh karena itu, tidak mungkin Ilmu Alamiah dapat mencapai seluruh kebenaran mengenai objeknya. Kebenaran yang dapat dicapai oleh Ilmu Alamiah hanya satu atau beberapa aspek saja sehingga aspek lain belum diketahui. Meskipun demikian, yang penting adalah sesuai dengan tujuan Ilmu Alamiah, yakni mencapai kebenaran yang sesuai dengan objeknya.Secara umum, dapat dikatakan bahwa ilmu pengetahuan harus objektif.
Untuk mencapai kebenaran, yakni penyesuaian antara pengetahuan dan objeknya, tidaklah terjadi secara kebetulan, tetapi harus menggunakan prosedur atau metode ilmiah (scientific method). Dengan prosedur atau metode ilmiah tersebut akan dicapai kebenaran yang merupakan keputusan atas objeknya, dan rumuskan secara tertentu.
Namun, keputusan mengenai, keadaan, sifat, tingkah laku, dan lain-lain tidaklah bersifat khusus karena hal itu bukan tujuan ilmu pengetahuan yang mencari kebenaran yang bersaifat umum.

C.     Metode Ilmiah dan Implementasinya
Segala kebenaran yang terkandung dalam Ilmu Alamiah terletak pada metode ilmiah.Kelebihan dan kekurangan I.A ditentukan oleh metode ilmiah, tidaklah ilmiah.Sebagai langkah pemecah atau prosedur ilmiah dapat dirinci sebagai beriku:
1.      Penginderaan
Penginderaan merupakan langkah pertama dari metode ilmiah dan segala sesuatu yang tidak dapat diindera, maka tidak dapat diselidiki oleh I.A, walaupun penginderaan tidak selalu langsung.
2.      Masalah atau Problem
Menemukan suatu masalah. Dengan kata lain, membuat pertanyaan: Apakah yang ditemukan melalui penginderaan itu? Mengapa begitu?Bagaimana hal itu terjadi?
Penginderaan yang dilakukan oleh orang umum dan ilmuwan jelas berbeda karena ilmuwan menunjukkan kuriositas yang tinggi.Pertanyaan-pertanyaan tersebut diatas hendaknya relevan dan dapat diuji.Pengujiannya jelas menggunakan teknik yang akurat.
3.      Hipotesis
Pertanyaan yang tepat akan menghasilkan suatu jawaban dan jawaban itu bersifat sementara yang merupakan suatu dugaan. Dalam I.A dugaan sementara itu disebut hipotesis.Untuk membuktikan apakah dugaan itu benar atau tidak, diperlukan fakta atau data.Fakta itu dapat dikumpulkan melalui survey atau eksperimen.
4.      Eksperimen
Eksperimen atau percobaan merupakan langkah ilmiah keempat.Pada titik ini, I.A. dan non I.A. dapat dipisahkan secara sempurna.
Eksperimen dapat menunjukkan bukti, sehingga jawaban yang bersifat dugaan itu menjadi jawaban yang benar atau alamiah.Eksperimen yang baik harus dirancang dengan seksama sehingga semua faktor dapat dikendalikan dan hipotesis dapat diuji kebenarannya.
5.      Teori
Bukti eksperimen merupakan dasar langkah ilmiah berikutnya, yaitu teori. Apabila suatu hipotesis telah didukung oleh bukti atau data yang meyakinkan dan bukti itu diperoleh dari berbagai eksperimen yang dilakukan di laboratorium, dimana eksperimen itu dilakukan oleh berbagai peneliti dan bukti-bukti menunjukkan hal yang dapat dipercaya dan valid, walaupun dengan keterbatasan tertentu, maka disusun suatu teori.
a.       Keterbatasan Ilmu Alamiah
Penginderaan, penemuan masalah, penyusunan hipotesis, eksperimen dan teori merupakan urutan langkah atau prosedur ilmiah yang lazim.Untuk menentukan sejauh mana arti korteksnya, kita uji sampai dimana berlakunya metode ilmiah dan dimana metode imliah tidak berlaku, serta ke khususannya.
b.      Bidang Ilmu Alamiah
Yang menentukan bidang I.A adalah metode ilmiah karena bidang I.A adalah wahana dimana metode ilmiah dapat diterapkan. Sebaliknya, bidang non I.A .adalah wahana dimana metode ilmiah tidak dapat diterapkan.
c.       Tujuan Ilmu Alamiah
Konsekuensi metode ilmiah adalah menerapkan tujuan I.A yaitu membentuk dan menggunakan teori. Beberapa orang mengatakan bahwa tujuan I.A adalah mencari kebenaran, menemukan fakta.Dalam hal ini, hendaknya kita berhati-hati dengan perkataan “kebenaran” yang sering digunakan dalam dua arti.Pertama, menunjukkan kebenaran yang bersifat sementara.Kedua, menunjukkan kebenaran yang mutlak.

d.      Ilmu Alamiah dan Nilai
Metode ilmiah tidak dapat memberikan nilai atau moral terhadap suatu keputusan.Manusia pemakai I.A lah yang menilai apakah hasil I.A itu baik atau sebaliknya.Ilmuwan yang bekerja dalam penemuan energi nuklir, zat antibiotika, dan lain-lain tidak dapat menyatakan apakah penemuannya baik atau jelek.
e.       Filsafat Ilmu Alamiah
Dampak yang penting dalam metode ilmiah adalah menentukan filsafat yang berfungsi sebagai dasar acuan ilmiah. Seperti yang telah dikemukakan dalam awal bab ini, yang menjadi objek atau bidang I.A adalah semua materi dalam alam semesta. I.A meneliti sumber alam yang mengaturnya dan segala sesuatu yang terjadi.
f.       Bahasa Ilmu Alamiah
Secara mendasar I.A merupakan suatu bahasa, suatu system komunikasi. Agama, seni, politik, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa-bahasa lainnya juga sebagai system komunikasi. Dengan I.A manusia dapat menjelajah wahana-wahana baru dalam alam pikiran dan dapat memahami, seperti memahami, Negara-negara yang ada dimuka bumi ini.Seperti bahasa lainnya, I.A juga memiliki tata bahasa, yaitu metode ilmiah; memiliki pengarang yaitu para ilmuwan; dan kepustakaan (karya ilmiah) dengan berbagai dialek atau bentuk ekspresi, yaitu sebagai fisika, kimia, biologi, IPBA, dan sebagainya.


BAB II
ASAL USUL MANUSIA SECARA ILMU ALAMIAH
A.    Manusia yang Bersifat Unik
Manusia sebagai mahluk hidup yang pada umumnya mempunyai ciri-ciri: (1) organ tubuhnya kompleks dan sangat khusus, terutama otaknya, (2) mengadakan metabolisme atau penyusunan dan pembongkaran zat, yakni ada zat yang masuk dan keluar, (3) memberikan tanggapan terhadap rangsangan dari dalam dan luar, (4) memiliki potensi untuk berkembang, (5) tumbuh dan berkembang (6) berinteraksi dengan lingkungannya, dan (7) bergerak. Bila dibandingkan tubuh manusia dengan tubuh hewan tingkat tinggi lainnya, maka tubuh manusia lemah, misalnya: gajah, harimau, burung, dan buaya. Gajah dapat mengangkat balok yang berat, harimau dapat berlari dengan cepat, burung dapat terbang, dan buaya dapat berenang dengan cepat.Namun, rohani manusia, yaitu akal budi dan kemauannya sangat kuat sehingga dengan akal budi dan kemauannya itu manusia dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.Dengan alat itu manusia dapat mengangkat barang puluhan ton, berlari dengan mobil lebih cepat, bergerak lebih cepat dengan kapal, terbang dengan pesawat supersonic, dan sebagainya. Dengan kedua alat itu, manusia dapat menguasai dan mengungguli mahluk lain. Akal budi dan kemauan kerasnya adalah sifat unik dari manusia, di samping dapat belajar dan mengajar anaknya.

B.     Kuriositas atau Rasa Ingin Tahu dan Akal Budi
Telah disebutkan diatas bahwa semua mahluk hidup, termasuk manusia, memberikan tanggapan terhadap rangsangan dari lingkungan, misalnya tumbuhan yang berhijau daun memberikan reaksi terhadap sinar matahari.Cabang dan daun tumbuhan itu berusaha untuk memperoleh sinar matahari karena perlu untuk mengadakan fotosintesis (pembuatan zat makanan). Hewan tingkat tinggi memberi reaksi terhadap lingkungan dengan mengadakan penjelajahan, ingin tahu daerah lain, misalnya harimau atau burung ingin tahu tempat lain untuk memperoleh makanan dan sebagainya.
Manusia mempunyai naluri seperti tumbuhan dan hewan, tetapi juga mempunyai akal budi sehingga rasa ingin tahu itu tidak tetap sepanjang zaman.Manusia mempunyai rasa ingin tahu yang berkembang.Rasa ingin tahu manusia tidak pernah dapat dipuaskan. Apabila suatu masalah dapat dipecahkan, akan timbul masalah lain yang menunggu pemecahannya. Manusia bertanya terus setelah tahu apa, maka ingin tahu bagaimana dan mengapa. Manusia mampu menggunakan pengetahuan yang telah lama diperoleh untuk dikombinasikan dengan pengetahuan yang baru menjadi pengetahuan yang lebih baru lagi. Hal yang demikian berlangsung berabad-abad sehingga akan terjadinya akumulasi pengetahuan. Manusia purba hidup dalam gua-gua, tetapi berkat pengetahuan yang berambah terus menerus, manusia modern bertempat tinggal dalam gedung-gedung yang kokoh dan indah seperti saat ini.Kecuali untuk memenuhi kepuasan manusia, Ilmu pengetahuan juga berkembang untuk keperluan praktis agar hidupnya lebih mudah dan menyenangkan.

C.     Perkembangan Alam Pikiran Manusia
Sebagaimana telah dikemukakan, manusia memiliki rasa ingin tahu terhadap rahasia alam dengan menggunakan pengamatan dan penggunaan pengalaman, tetapi sering tidak dapat menjawab masalah dan tidak memuaskan.Pada manuisa kuno, untuk memuaskan diri, mereka mencoba membuat jawaban sendiri.Misalnya, Apakah pelangi itu?Mereka tidak dapat menjawabnya.Maka, mencoba menjawab dengan mengatakan bahwa pelangi adalah selndang bidadari.Lalu tgimbul pengetahuan baru, yaitu bidadari.Selanjutnya, tentang mengapa gunung meletus, mereka juga mencoba menjawabnya dengan mengatakan bahwa yang berkuasa terlah marah.Dengan menggunakan logika, muncul lah pengetahuan yang berkuasa pada lautan, hutan, dan seterusnya.Pengetahuan yang baru merupakan kombinasi antara pengalaman-pengalaman dan kepercayaan disebut mitos.Cerita-cerita mitos itu disebut legenda.Mitos dapat diterima orang pada saat itu karena keterbatasan penginderaan dan penalaran serta hasrat ingin tahu yang perlu segera dipenuhi.Sehubungan dengan kemajuan zaman, lahirlah ilmu pengetahuan dan metode pemecahan masalah secara ilmiah yang selanjutnya terkenal dengan metode ilmiah (scientific method).
Puncak pemikiran mitos adalah pada zaman Babilonia, yaitu kira-kira 700-600 SM. Orang Babilonia berpendapat bahwa alam semesta itu sebagai ruang setengah bola dengan bumi yang datar sebagai lantainya dan langit dengan bintang-bintang sebagai atapnya. Namun, yang menakjubkan adalah mereka telah mengenal bidang ekleptika sebagai bidang edar matahari dan menetapkan perhitungan satu tahun, yaitu satu kali matahari beredar kembali ke tempat semula, yaitu 365,25 hari. Pengetahuan perbintangan pada zaman itu memang berkembang dan muncul pengetahuan tentang rasi-rasi kelompok bintang, yaitu rasi Scorpio, Virgo, Pisces, Leo, dan sebagainya.Rasi bintang yang kita kenal pada saat ini berasal dari zaman Babilonia ini.Pengetahuan dan ajaran bangsa Babilonia tersebut setengah nya merupakan dugaan, imajinasi, kepercayaan, atau mitos.Pengetahuan semacam itu dapat disebut pseudo science (sains palsu), artinya mirip sains, tetapi bukan sains sebenarnya.Sains palsu ini juga terkadang masih terdapat pada pola piker orang Yunani kuno (700-600 SM).Misalnya Thales (624-548 SM) seorang filosof, astronom, ahli matematika, dan ahli teknik, berpendapat bahwa bintang-bintang mengeluarkan sinar sendiri, sedangkan bulan hanya memantulkan sinar dari matahari.Dia juga berpendapat bahwa bumi merupakan suatu piring yang datar terapung diatas air.Dia yang pertama kali mempertanyakan asal-usul semua benda di alam semesta ini.Thales berpendapat bahwa keaneragaman benda di alam ini merupakan gejala alam saja, sedangkan bahan dasarnya amat sederhana, yaitu air. Bahan dasar itu melalui proses membentuk beraneka ragam benda, jadi tidak berbentuk begitu saja. Pendapat ini merupakan pendapat yang sungguh besar dalam alam pikiran manusia pada zaman itu, karena sebelumnya masih banyak orang berpendapat bahwa benda yang beranekaragam itu diciptakan oleh dewa-dewa seperti apa adanya itu.
Kemudian, berdasarkan kemampuan berpikir manusia yang semakin maju dan perlengkapan pengamatan yang semakin sempurna, maka mitos dengan berbagai legenda makin ditinggalkan orang dan cenderung menggunakan akal sehat atau rasio.
BAB III
PERKEMBANGAN POLA PIKIR MANUSIA YANG BERLANDASKAN PADA MITOS

Manusia sebagai mahluk yang berpikir dibekali rasa ingin tahu.Rasa ingin tahu inilah yang mendorong untuk mengenal, memahami dan menjelaskan gejala-gejala alam, serta berusaha untuk memecah masalah yang dihadapi
Jadi, Perkembangan alam pikiran manusia sampai dengan kelahiran Ilmu Pengetahuan Alam sebagai Ilmu yang mantap melalui 4 tahap, yaitu tahap mitos, tahap penalaran, tahap pengalaman dari percobaan, dan akhirnya tahap metode keilmuan.

A.    Perkembangan Alam Pikiran Manusia
Manusia sebagai makhluk mempunyai ciri-ciri:
1.      Memiliki organ tubuh yang kompleks dan sangat khusus terutama otaknya.
  1. Mengadakan pertukaran zat, yakni adanya zat yang masuk dan keluar.
  2. Memberikan tanggapan terhadap rangsangan dari dalam dan dari luar.
  3. Memiliki potensi berkembang biak.
  4. Tumbuh dan bergerak.
  5. Berinteraksi dengan lingkungannya.
Bila diba ndingkan dengan hewan, maka tubuh manusia lemah, sedangkan rohaninya, yaitu akal budi dan kemauannya sangat kuat. Manusia tidak dapat terbang seperti burung, tidak dapat berenang secepat buaya, tidak mampu mengangkat benda seperti gajah, dan sebagainya tetapi dengan akal budinya dan kemauannya, manusia dapat menjadi makhluk yang lebih dari makhluk yang lain. Kelebihan manusia itu karena memiliki akal budi dan kemauan yang keras sehingga dapat mengendalikan jasmaninya.
Manusia sebagai makhluk berpikir dibekali hasrat ingin tahu tentang benda dan peristiwa yang terjadi disekitarnya termasuk juga ingin tahu tentang dirinya sendiri.Rasa ingin tahu inilah mendorong manusia untuk memahami dan menjelaskan gejala-gejala alam, baik alam besar (makrokosmos) maupun alam kecil (mikrokosmos).
Hewan tidak memiliki rasa ingin tahu seperti manusia, melainkan hanya terbatas pada instink.Pada hewan, usaha untuk eksplorasi ke alam sekitar didorong oleh instink, yang terpusat pada usaha untuk mempertahankan dan melangsungkan kehidupannya.
Rasa ingin tahu yang terus berkembang dan seolah-olah tanpa batas itu menimbulkan perbendaharaan pengetahuan pada manusia. Hal ini tidak saja meliputi pengetahuan tentang kebutuhan praktis untuk hidupnya sehari-hari. Rasa ingin tahu yang terdapat pada manusia ini menyebabkan pengetahuan mereka menjadi berkembang.
Rasa ingin tahu semacam itu tidak dimiliki oleh hewan, rasa ingin tahu pada hewan terbatas pada rasa ingin tahu yang tetap, yang tidak berubah zaman ke zaman.Mereka hanya sekedar ingin tahu. Hewan memerlukan tempat tinggal (sarang) yang dapat melindungi diri dan dapat berkembang biak. Berbeda dengan manusia, pengentahuan hewan mengenai makanan atau tempat tinggal (sarang) sepanjang zaman selalu tetap.
Berlangsungnya perkembangan pengetahuan tersebut lebih dipermudah atau diperlancar dengan adanya kemampuan ini maka dapat dilakukan tukar menukar informasi mengenai pengalaman dan pengetahuan yang mereka miliki masing-masing.Sifat manusia yang selalu tidak puas dan sifat yang lebih baik.Mereka selalu berusaha mengerti atau memperoleh pengetahuan yang lebih banyak. Dengan demikian, akumulasi pengetahuan akan berlangsung lebih cepat.

B.     Mitos Penalaran dan Berbagai Cara Memperoleh Pengetahuan
Pada awal masa prasejarah, kemampuan manusia masih terbatas, baik keterbatasam pada peralatan maupun keterbatasan pemikiran.
Keterbatasan itu menyebabkan pengamatannya menjadi kurang saksama, dan cara pemikiran yang sederhana menyebabkan hasil pemecahan masalah memberikan kesimpulan yang kurang tepat.
Perkembangan selanjutnya adalah memenuhi kebutuhan nonfisik atau kebutuhan pikirannya, jadi tidak semata-mata untuk memenuhi kebutuhan fisiknya.Rasa ingin tahu manusia ternyata tidak dapat terpuaskan atas dasar pengamatan maupun pengalamannya saja untuk memuaskan alam pikirannya.
Pengetahuan-pengetahuan baru yang bermunculan dan merupakan gabungan dari pengalaman dan kepercayaan kita sebut mitos.Adapun cerita yang berdasarkan mitos ini disebut legenda.
Jadi, mitos itu dapat diterima oleh masyarakat pada masa itu karena:
1.      Keterbatasan pengetahuan yang disebabkan keterbatasan penginderaan baik langsung maupun dengan alat.
  1. Keterbatasan penalaran manusia pada masa itu.
  2. Hasrat ingin tahu nya terpenuhi.
Terdapat berbagai cara untuk memperoleh kesimpulan atau pengetahuan yang tidak berdasarkan penalaran, diantaranya ialah:
1.      Pengambilan kesimpulan berdasarkan perasaan. Merasa, merupakan suatu cara menarik kesimpulan yang tidak berdasarkan penalaran.
  1. Intuisi. Intuisi merupakan kegiatan berpikir yang tidak analistis, tidak berdasarkan pada pola berpikir tertentu. Pendapat yang berdasarkan intuisi timbul dari pengetahuan-pengetahuan yang terdahulu melalui suatu proses berpikir yang tidak disadari.
 
BAB IV
PERANAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN TEKNOLOGI DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP MANUSIA
A.    Materi
Seperti yang telah anda ketahui, Ilmu Pengetahuan Alam adalah Alam semesta alam dengan segala isinya.Ilmu fisika memandang kesemuanya itu sebagai materi dan energy. Yang dimaksud dengan materi atau zat dalam fisika adalah apa saja yang mempunyai massa dan menempati suatu ruangan. Contoh: meja, kursi, gunung, awan, udara (walaupun tak tampak). Materi dapat berwujud padat, cair atau gas.
B.     Energi
Adapun energi adalah sesuatu yang dapat memindahkan materi dari suatu tempat ke tempat lain. Energi itu bentuknya bermacam-macam: energi dapat berbentuk panas, gerak, cahaya, tenaga kimia, tenaga atom dan sebagainya. Disamping itu energi dapat berubah-ubah bentuk.
Energi dalam bentuk panas, misalnya dapat berubah menjadi energi bentuk lain, misalnya menjadi energi mekanik.Perubahan ini terjadi dengan jalan mengubah air menjadi uap.Uap panas menekan dan menggerakan baling-baling suatu turbin sehingga turbin itu bergerak.Gerakan turbin ini dapat digunakan untuk bermacam-macam keperluan. Energi mekanik juga dapat berubah menjadi energi bentuk lain, misalnya energi listrik: dengan geraknya, energi mekanik memutar dinamo yang akan menghasilkan aliran listrik.
1.      Prinsip Pembangkit Listrik
Listrik merupakan keperluan dalam kehidupan sehari-hari yang sangat vital pada zaman modern ini. Tanpa listrik, kita tidak dapat melihat televise, tidak ada rambu-rambu lalu lintas yang baik, tidak ada lemari es, mesin cuci, dan setrika listrik. Berikut ini adalah prinsip-prinsip pembangkit tenaga listrik yang perlu kita ketahui:


a.       Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Air
Dari sebuah danau atau bendungan, air dialirkan melalui satu terowongan dengan alat pengontrol.Terowongan ini dibuat sedemikian rupa sehingga air dijatuhkan dari ketinggian 100 m atau lebih dengan tujuan untuk mengubah energy potensial menjadi energi mekanik yang sebesar-besarnya.Ujung terowongan itu ditahan oleh satu turbin air.Dengan dorongan air, turbin itu dapat berputar.Perputaran turbin ini digunakan untuk memutar generator atau mesin pembangkit listrik.Listrik yang dihasilkan oleh generator diubah atau diatur tekanannya oleh suatu transformator. Dari transformator, listrik dialirkan ke daerah-daerah yang memerlukan. Sebelum digunakan dirumah tangga, biasanya aliran listrik yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan rumah tangga.Di Indonesia dipergunakan tegangan 220 volt atau 110 volt.Air yang keluar dari turbin masih dapat dimanfaatkan untuk pengairan atau irigasi.
b.      Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
Pada hakikat nya pembangkit listrik tenaga diesel, itu adalah sama dengan pembangkit listrik tenaga air, yaitu dengan cara menggerakan generator pembangkit listrik. Dalam pembangkit listrik tenaga diesel dari generator digerakan oleh mesin diesel.Sedangkan bahan bakarnya adalah minyak diesel atau solar yang harganya jauh lebih murah daripada harga bensin.
c.       Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Tenaga nuklir pada hakikatnya adalah tenaga yang timbul pada pemecahan inti atom.Umumnya bagian yang dipecah itu adalah atom yang mempunyai inti yang berat seperti halnya atom uranium.Atom Uranium, misalnya mempunyai kulit atom 7 lapis dengan jumlah electron seluruhnya 92; intinya terdiri dari 92 proton dan 146 neutron. Inti atom itu dapat dipecah dengan cara menembaknya dengan neutron hasil peluruhan dari zat radioaktif yang lain.
C.     Mesin – Mesin
Seperti yang telah anda ketahui bahwa manusia sebagai mahluk hidup lebih unggul jika disbanding dengan mahluk hidup yang lain. Hal itu terjadi karena manusia mampu menciptakan dan menggunakan alat. Berikut ini dikemukakan beberapa jenis mesin:
1.       Mesin bakar
  1. Mesin diesel
  2. Mesin jet
D.    Pengaruh Radiasi Terhadap Makhluk Hidup
Sinar-sinar yang timbul dari suatu zat radiokatif, misalnya sinar gamma dapat mengakibatkan:
1.      Kematian
Sifat kematian ini dapat digunakan untuk pemberantasan hama serangga, misalnya serangga yang merusak tembakau dalam gudang, bahan-bahan dari kayu, bahan makanan, dan sebagainya. Pembunuhan terhadap mirkoba atau bakteria dapat menjadi prinsip pengawetan bahan makanan, seperti ikan, beras, gandum, dan sebagainya. Sifat membunuh hama ataupun jasad renik ini pun dapat digunakan untuk menyucihamakan alat-alat kedokteran.
2.      Hambatan Pertumbuhan
Sifat menghambat pertunasan dapat digunakan untuk menyimpan kentang, batang dan sebagainya dalam gudang.

E.     Perubahan Sifat Genetika
Sifat makhluk hidup itu bersumber dari kromosom atau gen yang terdapat dalam inti sel. Ini berarti perubahan/mutasi dari gen mengakibatkan adanya perubahan sifat-sifat keturunan makhluk hidup itu. Sifat zat radioaktif mengadakan mutasi dari gen. sifat ini dapat dimanfaatkan dalam mencari bibit unggul, misalnya pada padi.

  1. Komunikasi
Salah satu keperluan hidup manusia adalah berkomunikasi antara sesamanya. Untuk itu ilmu pengetahuan alam dengan teknologinya, telah menyumbangkan kepada kita semua, seperti media cetak, telegrafi, telpon, radio, dan televise.
Pada tahun 1962, dunia dikejutkan dengan penemuan baru berupa siaran TV dan Radio melalui angkasa luar, atau tegasnya melalui satelit buatan.Dengan komunikasi melalui satelit ini maka hubungan antara manusia seluruh dunia menjadi makin mudah. Sebelum mendalami hal ini lebih lanjut, marilah kita ikuti perkembangan dunia komunikasi sebagai berikut:
a.       Percetakan
Percetakan sebagai alat komunikasi antarmanusia sangat penting artinya. Sejak awal abad ke-15 percetakan telah digunakan orang sebagai alat komunikasi massa, yaitu dalam surat kabar.
b.      Telegrafi
Suatu catatan sejarah menunjukkan bahwa telegrafi telah ditemukan orang sejak pertengahan abad ke-18.Jaringan telegrafi telah menjangkau dataran Eropa dan Amerika Utara.Keunggulan telegrafi ini ialah bahwa orang dapat berkomunikasi jarak jauh hingga ratusan ribu kilometer hanya dalam waktu satu menit saja.
c.       Telepon
Telepon ditemukan orang tidak lama setelah telegrafi, tepatnya pada tahun 1876 M oleh Bell. Keunggulan telepon dari telegrafi ialah dengan telepon orang dapat berbicara langsung dan menerima pembicaraan atau jawaban sebagai layaknya orang berbicara satu dengan yang lain.


d.      Radio
Pada telegrafi dan telepon selalu digunakan kawat-kawat penghubung antartempat, sedangkan radio dapat mengirim dan menerima pesan-pesan tersebut tanpa menggunakan kawat.Pesan-pesan itu dipancarkan ke udara.Marconi (1896 M) dianggap penemu radio telegrafi.
e.       Sinema atau Gambar Hidup
Salah satu alat komunikasi massa yang sangat mengesankan dan penting artinya bagi kehidupan manusia adalah gambar hidup. Sinema tidak saja dapat menyajikan gambar, tetapi gambar yang dapat bergerak atau hidup sekaligus dengan suaranya sehingga pesan yang dikomunikasikan menjadi lengkap.
f.       Televisi
Temuan yang sangat menakjubkan pada abad ke-20 ini adalah televise. Dengan televisi orang dapat mengirimkan suara maupun gambar hidup dengan TV orang dapat mengirim dan menerima berita dengan kesan yang lengkap (gambar bersuara dan hidup)
g.      Satelit Komunikasi
Apakah keuntungan adanya satelit komunikasi? Yang jelas kejutan pertama telah terjadi pada tahun 1962 dengan adanya siaran radio dan televise yang dapat diterima dalam waktu yang sama diseluruh dunia, yang dipisahkan oleh Samudera Atlantik, yaitu Eropa, dan Amerika Serikat. Dengan dimungkinkannya penerimaan siaran radio dan televise ke seluruh muka bumi ini, maka akan terjadi perubahan-perubahan besar dalam perkembangan masyarakat yang diakibatkan oleh adanya pertukaran kebudayaan dengan cepat. Penyebaran ilmu pengetahuan yang sangat memudahkan saling pengertian antarmanusia diseluruh dunia menjadi besar, Tak kenal maka tak sayang.

Tidak ada komentar: